PEMBENTUKAN KARAKTER BIROKRAT INDONESIA YANG BERAKHLAK

ABSTRAKPenelitian ini berupaya untuk memberikan informasi argumentatif tentang realitas hambatan, tantangan, strategi, dan upaya dalam membentuk karakter birokrat yang berakhlak, sekaligus rasionalisasi pentingnya pemanfaatan teknologi, informasi, komunikasi pelayanan publik. Riset dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, analisis data, adalah, reduksi, display, verifikasi atau penarikan kesimpulan Hasil riset yaitu: 1) hambatan tantangan bersifat dinamis kompleks, mengarah pada, kompetensi birokrat, distorsi mental melayani, Revolusi Industri 4.0, serta kepastian hukum, 2) strategi kapabel melalui, pendidikan pelatihan, peningkatan melek program supervisi, kebijakan kesejahteraan, 3) di era modern, birokrasi perlu mengoptimalkan kemajuan komunikasi, agar efektif efisien, supaya cekatan profesional. Sehingga pembentukan berakhlak menjadi solusi alternatif mengatasi stigma juga stereotip mengenai dunia dipandang kaku, konvensional, prosedural pragmatis, berubah tata kelola pemerintahan publik berkelas dunia. ABSTRACTThis study seeks to provide argumentative information regarding the reality of obstacles, challenges, strategies, and efforts in shaping character bureaucrats who have good morals, as well rationalize importance using technology, information, communication public services. This research was carried out through a qualitative approach with literature methods, data analysis, namely, reduction, verification or conclusion. The results are: dynamic complex obstacles leading bureaucratic competence, distortion serving , Industrial Revolution legal certainty, strategies moral, capable education training, increasing technology literacy, supervision programs, policies on welfare, modern era, bureaucracy needs optimize technological progress communication, be effective efficient, agile professional. So that formation is an alternative solution overcoming stereotypes about world which seen rigid, conventional, procedural pragmatic, so it turns into world-class governance